-->
TEORI MUSIK
Bunyi yang kita dengar adalah berasal
dari sesuatu yang bergetar yang membuat udara di sekeliling juga ikut
bergetar dan berjalan dengan cepat sampai ketelinga kita. Nada adalah
bunyi yang teratur. Semakin banyak getaran dalam satuan waktu semakin
tinggi nada yang kita dengar.
Tanda nomer jari untuk keyboard :
1 = Ditekan dengan Ibu Jari
2 = Ditekan dengan jari Telunjuk
3 = Ditekan dengan jari Tengah
4 = Ditekan dengan jari Manis
5 = Ditekan dengan jari Kelingking
Tanda # (kres, dibaca is) = berfungsi menaikkan nada 1\2 laras
Tanda b (mol, dibaca es) = berfungsi menurunkan nada 1\2 laras
Cth :
C# dibaca Cis ; Db dibaca des
D# dibaca Dis ; Eb dibaca es
F# dibaca Fis ; Gb dibaca ges
G# dibaca Gis ; Ab dibaca as
A# dibaca Ais ; Bb dibaca bes
Nada yang lengkap :
A, a# (Bb), b, c, c# (Db), d, d# (eb), e, f , f# , (Gb) , g , g# , (ab), a
Lintasan Melodi Mayor
Do (1), re (2), mi (3), fa (4), sol (5), la (6), si (7), do (1 tinggi)
Melodi
Tidak semua lagu terdiri dari semua nada
tetapi mempunyai lintasan melodi dengan jarak-jarak tertentu. Salah satu
lintasan melodi adalah lintasan melodi MAYOR, yang mempunyai 7 nada
(not), yaitu :
Do ( 1 ),re ( 2 ),mi ( 3 ),fa ( 4 ),sol ( 5 ),la ( 6 ),si ( 7 ),do (1 / tinggi ) nada
1
1 1/2 1 1
1 1/5
Do – re berjarak 1;re – mi berjarak 1;mi –
fa berjarak ½;fa – sol berjarak 1;sol –la berjarak 1;la – si berjarak
1;si – do (tinggi) berjarak ½
Tinggi nada do adalah relatif. Kita harus
menentukan nada dasar dahulu, umpamanya do ditetapkan pada nada C, maka
lagu tersebut mempunyai nada dasar C yang kita sebut do=C. Kemudian kita
bisa mencari re yaitu: c + 1 = d, mi yaitu: d + 1 = e, fa yaitu: e + ½ =
f, sol adalah g, la adalah a, si adalah b.
Tabel Lintasan Melodi MAYOR terhadap Nada Dasar
Nada dasar
|
do
|
re
|
mi
|
fa
|
sol
|
La
|
si
|
Do
|
C (natural)
|
c
|
d
|
e
|
f
|
g
|
a
|
b
|
C’
|
F (1 mol)
|
f
|
g
|
a
|
Bb
|
c
|
d
|
e
|
F’
|
G (1 kres)
|
g
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
F#
|
G’
|
Bb (2 mol)
|
Bb
|
c
|
d
|
Eb
|
f
|
g
|
a
|
Bb’
|
D (2 kres)
|
d
|
e
|
F#
|
g
|
a
|
b
|
C#
|
D’
|
Eb (3 mol)
|
Eb
|
f
|
g
|
Ab
|
Bb
|
c
|
d
|
Eb’
|
A (3 kres)
|
a
|
b
|
C#
|
d
|
e
|
F#
|
G#
|
A’
|
Ab (4 mol)
|
Ab
|
Bb
|
c
|
Db
|
Eb
|
f
|
g
|
Ab’
|
E (4 kres)
|
e
|
F#
|
G#
|
a
|
b
|
C#
|
D#
|
E’
|
-->
* Untuk lebih memudahkan dalam pencarian nada kres dalam satu nada dasar, ada urutan nada yang harus dipelajari.
F# C# G# D# A# E# B#
Baca : Fis Cis Gis Dis Ais Eis Bis
Contoh :
Nada Dasar Do = G ; Cara mencari nada kres
nya, dengan cara menurunkan nada G ½ laras menjadi F#, dan kita bisa
melihat nada F# ada di urutan pertama dalam urutan nada kres diatas.
Kesimpulannya, hanya ada 1 nada kres dalam Do = G, yakni F# (Fis)
Iringan (Chord) :
Beberapa nada / not dimainkan bersamaan atau bergantian menjadi bunyi yang indah.
Ada 7 nada / not dalam lintasan mayor maka ada tujuh chord pada system chord 3 nada (terdiri dari nada pertama, ketiga, kelima)
Nada pertama > 1 2 3 4 5 6 7 1
Nada ketiga > 3 4 5 6 7 1 2 3
Nada kelima > 5 6 7 1 2 3 4 5
I ii iii IV
V Vi vii-5 I
Pada lagu dengan nada dasar C (do = C) kita tahu bahwa,
I = C, ii = Dm, iii = Em, IV = F, V = G, vi = Am, vii-5 = Bm-5
Posisi chord bisa diubah-ubah
Cth : 1 3 5 (posisi dasar)
3 5 1 (pembalikan I)
5
1
3 (pembalikan II)
Tabel Chord terhadap Nada Dasar
Nada dasar
|
I
|
ii
|
iii
|
IV
|
V
|
vi
|
vii-5
|
C
|
C
|
Dm
|
Em
|
F
|
G
|
Am
|
Bm-5
|
F
|
F
|
G
|
Am
|
Bb
|
C
|
Dm
|
Em-5
|
G
|
G
|
Am
|
Bm
|
C
|
D
|
Em
|
F#-5
|
Bb
|
Bb
|
Cm
|
Dm
|
Eb
|
F
|
Gm
|
Am-5
|
D
|
D
|
Em
|
F#m
|
G
|
A
|
Bm
|
C#m-5
|
Eb
|
Eb
|
Fm
|
Gm
|
Ab
|
Bb
|
Cm
|
Dm-5
|
A
|
A
|
Bm
|
C#m
|
D
|
E
|
F#m
|
G#m-5
|
Ab
|
Ab
|
Bbm
|
Cm
|
Db
|
Eb
|
Fm
|
Gm-5
|
E
|
E
|
F#m
|
G#m
|
A
|
B
|
C#m
|
D#m-5
|
* Ada banyak jenis Chord, diantaranya :
- Suspended (sus 4), terdiri dari nada pertama (do), nada keempat (fa), dan nada kelima (sol).
- Enam ( 6 ), uaitu menambahkan nada keenam ( la ) pada suatu chord.
- Dominan tujuh ( 7 ), yaitu menambahkan nada ketujuh mol (7 )
- Mayor tujuh (M7), yaitu menambahkan nada ke tujuh ( si ) pada suatu chord.
- Sembilan (9), yaitu menambahkan nada kesembilan (re’) pada suatu chord.
- Sebelas (11), yaitu menambahkan nada
kesebelas (fa’), kesembilan (re’), dan dominant tujuh ( 7 ) dan
menghapus nada ketiga dan kelima.
- Augmented (+5 atau +), nada kelima dinaikkan ½ (menjadi 5 )
- Diminished tujuh (dim7), terdiri dari nada 1 , 3 , 4 , 6 , untuk mempersingkat kita tulis (dim)
3. Irama (Style)
irama ¾ (waltz) cth : Bapa Kami Konvenas, dll
irama 2/2, 2/4, (March, Polka, country) cth : Allah ditinggikan, dll
irama 4/4, (8 beat, 16 beat, disco, cha-cha,swing,bounce, samba, keroncong)
irama 6/8 , 12/4 (slowrock, rockballad, blues) dan lain lain cth : Betapa Hatiku
Untuk pemain keyboard pemula bisa memakai irama yang dipilih dan dimainkan secara otomatis.
Untuk pemain piano secara cukup sederhana
kita bisa memainkan chord secara broken chord style. Contoh : saat kita
memainkan chord C, kita mainkan dulu do kemudian sol kemudian do
tinggi, kembali ke sol dilanjutkan mi tinggi, kembali ke sol dilanjutkan
do tinggi, kembali ke sol diakhiri ke do lagi dengan nilai 1/8 atau
setengah ketukan.
Beberapa petunjuk teknis / musical signs beserta Tempo dan Dinamik
||: :|| : Tanda ulang / repeat
| A | B ||: C
| D :|| urutan membacanya :
A BC D C D
Fine : Akhir lagu / Finish here
Coda / : Bagian penutup (ekor)
Segno / : Tanda (atau signal)
DC (Ca Capo) : Ulang dari awal sampai tamat.
DS (Dal Segno) : Ulang dari tanda (signal), return to the signo mark
DC al Coda : Ulang dari awal lagu lompat ke Coda
DC al Fine : Ulang dari awal lagu sampai Fine (akhir)
DS al Coda : Ulang dari tanda
(signal) sampai bagian penutup biasanya ditempat lagu
ditulis kata “ke coda” (to coda) maka dari bagian ini kita langsung
melompat ke coda
Tacet : Membungkam, berhenti berbunyi (pause in the accompaniment)
Fermata
: Suatu nada yang diperpanjang menurut kehendak penyanyi, nada yang
dipanjang melebihi nilai sebenarnya (Prolog the note or rest property)
Tie (Legato) : Suara bersambung (Hold the first note and do not reply the second one)
: Tanda balik asal (pugar) natural
Cres (Crescendo) : Makin keras
Discres (Discrescendo) : Makin lemah
Vivace : Gembira, hidup
Adagio : Amat sangat lambat
Prestissimo : Amat sangat cepat
Largheno : Lambat
Di Marcia : Seperti orang berbaris
Maestoso : Khidmad, Agung, dan Mulia
Con brio : Semangat bergelora
Allegreto : Ringan, hidup, dan gembira
Con bravura : Gagah
ff (fortisimmo) : Sangat keras
pp (pianissimo) : Sangat lambat
p (piano) : Lambat / lembut
Sekilas Tentang Not Balok
Paranada, Garis Birama dan Clef
Untuk Menulis not balok, kita memerlukan garis-garis paranada (1) yang berjumlah lima garis. Urutan dihitung dari bawah ke atas.
Di dalam paranada terdapat garis-garis
yang memisahkan not-not dengan jumlah ketukan sesuai tanda birama yang
ada, misalnya 4/4, maka setiap 4 ketukan dipisahkan oleh garis yang
disebut garis birama atau garis bar (2).
Pada setiap garis dan diantara
garis-garis kita tempatkan not atau nada-nada c, d, e, f, g, a, b, c,
dst. Penempatan sesuai dengan kunci yang kita gunakan, misalnya do=c
maka pada garis 1 terletak nama 3 (mi) atau e.
Pada awal paranada biasanya kita menempatkan “kunci” yang disebut “clef”. Ada bermacam-macam clef : treble, bass, tenor, dan alto. Namun biasanya yang umum digunakan adalah clef treble dan clef bass . Penggunaan clef treble dan bass secara bersamaan disebut “grand staff”.
Menempatkan Not dalam paranada
Penempatan not-not dalam paranada harus
memperhatikan kunci yang digunakan, misalnya dengan cleff treble do=c
maka kita harus menambahkan satu garis di bawah. Di bawah garis tambahan
masih bisa ditambah lagi, demikian juga keatas masih bisa ditambah lagi
sesuai dengan kebutuhan not rendah atau tinggi yang dibutuhkan dalam
sebuah lagu, memerlukan berapa oktaf. Satu oktaf terdiri dari 8 nada.
c d e f g a b c’
1 2 3 4 5 6 7 1’
Lambang-lambang Not Balok
Gambar : bulatan kosong
Gambar : bulatan kosong dengan tiang
Gambar : bulatan dihitamkan dengan tiang
Gambar : bulatan dihitamkan, tiang , bendera 1
Gambar : bulatan dihitamkan, tiang, bendera 2
Tanda Titik
Tanda titik ditempatkan di belakang not
balok. Nilai tanda titik adalah setengah dari not di depannya. Bila not
di depannya adalah not penuh (1) = 4 ketuk, maka tanda titik bernilai
setengah (½) = 2 ketuk, dan seterusnya.
Tanda Diam
Tanda diam adalah tanda yang melambangkan
sebuah lagu harus berhenti baik di tengah maupun di akhir sebuah lagu.
Tanda diam dalam notasi do, re, mi, dilambangkan dengan angka 0. Dalam
not balok tanda diam mempunyai lambang-lambang sesuai dengan nilai atau
lamanya diam.
sumber : http://undreproduction.blogspot.com/